Perjuanganku Menghadapi MCTD dan Sjogren’s Syndrome

Saya tina, umur 32thn, ingin berbagi kisah dgn kawan-kawan semua.. Dari kecil sampai remaja, sy jarang sekali sakit, tapi memang dari kecil sudah ada amandel jadi terkadang sering sakit tenggorokan. Dulu belum kenal yg namanya internis, so.. tiap sakit ke dokter umum. Bahkan ada dokter umum yg memberikan antibiotik lebih dari dua jenis. Saat flashback, saya pikir mungkin karena inilah awal dari autoimun ini. Entah saya sudah nabung beberapa banyak antibiotik yg bikin error si antibodi.
Setelah lulus SMU thn 2002, mulailah saya masuk ke dunia kerja, penyakit mulai berdatangan. Mulai dari yg ringan, sampai berkali-kali harus diopname. Seingat saya awal pertama kali opname akhir tahun 2007 karena tifus dan operasi usus buntu. Setelah itu.. entah bagaimana tiap bulan pasti ada sakitnya. Berbagai diagnosa pun bermunculan silih berganti, mulai dari diagnosa IBS, spasmofili, fibromyalgia, vertigo, glaukoma dan terakhir saya hanya dinyatakan kebanyakan depresi oleh karena itulah timbul penyakit yg dirasakan.
Beragam perasaan berkecamuk, sedih dan kecewa, bahkan putus asa berkali-kali saya rasakan. Lelah sudah mengkonsumsi obat-obatan. Apalagi tak seorang pun yg dapat mengerti, apa yg saya rasakan bahkan keluarga terdekat. Malah dianggap sakitnya mengada-ada dan dibuat-buat yg bikin saya males gerak.
Saat pertengahan Jan 2017, saya kembali lg drop. Demam tinggi sampai 40, menggigil, seluruh badan nyeri luar biasa. dan akhirnya pertengahan Februari ini, saya baru mengetahui semua gejala yg saya rasakan ternyata dikategorikan penyakit autoimun. Ini jg berkat iseng gugling blog ttg autoimun, krn sdh bosan merasakan sakit tp gak tau sakit apa jelasnya. Dan akhirnya dipastikan kembali oleh Dr.Nanang Sukmana, bahwa MCTD dan SS adl nama autoimun yg sy derita, dgn serangkaian tes yg blm semua sy ambil krn keterbatasan dana.
Saat tahu diagnosa, nangis seheboh-hebohnya sampai mata uda spt bola pingpong ? rasanya mau protes sama Tuhan, gak bisa apa kasih kelebihan yg lain selain si mumun ? Alhamdulilah..saya sdh dimasukan oleh suami, dari asuransi kantornya. saya tertolong saat keadaan darurat ketika harus diopname, bila tidak entah apa jadinya sy skrg. Setidaknya masih ada setitik harapan. Itupun.. tidak semua biaya dpt dicover. Masih banyak biaya yg hrs saya keluarkan secara pribadi. ☹☹ . Ditengah-tengah pengobatan, saya terkena cacar air yg ternyata dampak dari obat yg diminum. Semua obat saya stop, setelah konsul dg Dok Nanang.
Berkat keberuntungan yg lain diberikan oleh Tuhan, saya dibawa oleh kerabat utk berobat di luar krn anaknya yg mengidap SLE terlebih dahulu ditangani perkembangan sdh jauh lebih membaik. Dan sampai skrg si Mumun dikendalikan sama obat dewa (MP) yg katanya efek samping segudang. saya hanya percayakan semua di tangan Tuhan. saya jalani terapi ini hingga sekarang. Belum remisi.. bahkan masih sering flare, tp sdh jauh membaik ketimbang tiap bulan ada demamnya ?
saya merasa sangat bersyukur, masih diberikan kesempatan utk hidup, meski tkdg masih merasa putus asa. Tapi berkat mengenal grup autoimun, saya benar-benar merasa termotivasi. Dan sekarang saya mulai belajar merubah pola hidup terutama pola pikir. Terima kasih banyak sy ucapkan untuk pencetus dan pendiri grup ini. Bersama kita pasti bisa atasi semua rasa sakit ini, krn yg normal tidak paham akan rasa sakit ini.
Untuk semua teman-teman.. saya hanya ingin berpesan, janganlah kita patah semangat, terus berjuang merubah pola hidup, dan teruslah berpikir positif. Itulah kunci utama, utk mencapai remisi. Terima kasih yg sebesar-besarnya sy ucapkan dari lubuk hati yang terdalam atas semua dukungan yg telah diberikan kepada saya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yg kalian lakukan ???
Semoga kita semua selalu diberkati dan dilindungi oleh Tuhan. Semoga kita semua sehat dan bahagia selalu. Salam sehat dan sejahtera selalu utk kita semua.  ??????

Comments

comments

About Author

Leave A Reply