Vitamin D Dan Penyakit Rematik Autoimun (Vitamin D Part I)

Vitamin D saat ini menjadi primadona perbincangan di kalangan medis dan masyarakat umum. Bahkan majalah Time 2007 menyebut vitamin D sebagai top medical breakthrought. 

Dahulu kita mengenal Vitamin D dan keterkaitannya dengan tulang dan proses osteoporosis. Namun saat ini vitamin D diteliti secara luas hubungannya dengan kondisi rematik autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, dan bahkan pada kehamilan.

Saat ini defisiensi vitamin D dalam situasi rawan karena dialami lebih 50 % populasi dunia.
Sebagai Rheumatologis saya akrab dengan vitamin D oleh karena sebagian besar penyakit Rematik Autoimun (Lupus, Sjogren, Rheumatoid Arthritis, Skleroderma dll) rentan terkena defisiensi vitamin D. Padahal mempertahankan kadar vitamin D dalam batas normal sangat penting dalam pengelolaan penyakit Rematik Autoimun. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan Vitamin D yang kurang berkaitan dengan timbulnya flare/kumat pada penyakit Rematik Autoimun.

Apakah perbedaan Vitamin D dengan vitamin yang lain?
Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diproduksi dalam tubuh manusia. Sangat sederhana cukup dengan bantuan sinar matahari , kulit manusia dengan proses biokimiawi yang cukup rumit memproduksi vitamin D. Terdapat beberapa proses biokimiawi yang berlangsung di tubuh manusia yang melibatkan hati dan ginjal untuk membuat vitamin D yang aktif. Berbeda dengan Vitamin lain seperti Vitamin C yang harus diperoleh dari buah dan sayur.

Apa sebenarnya fungsi vitamin D?
Secara rutin Rheumatologis menganjurkan anda memeriksakan kadar vitamin D oleh karena beberapa peran penting vitamin D dibawah ini :

  • Vitamin D berperan membantu sistem imun dalam memerangi infeksi bakteri, virus, jamur dan protozoa
  • Vitamin D berperan dalam pengaturan sistem imun, menghambat produksi sel imun yang berperan dalam inflamasi dan autoimunitas.
  • Vitamin D merupakan kunci tulang yang kuat. Vitamin D membantu penyerapan kalsium yang anda konsumsi. Rheumatologist meresepkan Vitamin D bersama kalsium dan obat osteoporosis untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis.
  • Vitamin D juga berperan dalam menjaga kekuatan otot sehingga dapat membantu mencegah jatuh terutama pada orang tua.
  • Vitamin D berperan penting selama kehamilan.
    Kadar vitamin D harus dipertahankan normal selama kehamilan karena vitamin D berperan dalam pembentukkan gigi fetus, tulang fetus dan kemungkinan pada pertumbuhan dan perkembangan fetus secara umum. Hal ini menyebabkan ibu hamil retan kekurangan vitamin D.

Dok, bagaimana saya tau saya kekurangan vitamin D?
Secara umum kekurangan vitamin D bisa saja tidak bergejala. Beberapa mengeluh nyeri pada otot dan sendi. Ada juga yang mengeluh ototnya lemah sehingga cepat capek.

Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk deteksi defisiensi vitamin D?
Dalam praktek Rheumatologis sehari-hari saya menyebutnya tes vitamin D. Tapi sebernarnya yang diperiksa adalah kadar 25(OH)D. Hanya dengan pemeriksaan darah kita bisa mengetahui apakah kita kekurangan vitamin D atau tidak. Tes ini bisa dilakukan setiap 3 bulan.

Siapakah yang berisiko mengalami kekurangan vitamin D?
Ada kelompok orang tertentu yang rentan mengalami kekurangan vitamin D. Rheumatologis akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi apakah anda berisiko kekurangan vitamin D. Beberapa faktor risiko itu adalah:

  •  Orang yang berkulit gelap
  • Orang yang bekerja sepanjang waktu di ruangan tertutup
  • Orang yang menggunakan tabir surya sepanjang waktu
  • Orang yang hidup pada daerah tertentu, dimana sinar matahari hanya muncul beberapa jam saja, misalnya Boston, London atau Toronto
  • Orang tua
  • Wanita Hamil
  • Kegemukan
  • Orang yang menggunakan kortikosteroid, obat anti kejang tertentu, rifampisin, obat HIV dan obat jamur misalnya ketokonazol
  • Penyakit hati dan ginjal kronik

Berapa sebenarnya nilai normal vitamin D ?
Hal ini masih menjadi perdebatan para ahli. Beberapa organisasi dunia mengelurkan nilai normal yang berbeda-beda.
Pada umumnya kadar vitamin D diklasifikasikan berikut ini?

  • Defisiensi : <20ng/ml
  • Insufisiensi :21-29ng/ml
  • Sufisiensi (Cukup) :>30ng/ml
  • Ideal :40-60ng/ml

Dok, berapa rekomendasi konsumsi vitamin D?
Ini adalah kebutuhan rutin untuk setiap orang, tentunya jika anda mengalami defisiensi vitamin D , anda akan membutuhkan dosis yang lebih besar lagi.

  • Anak 0-1 tahun 400IU/d
  • 1-18 tahun 400-600IU/hari
  • 19-50 tahun minimal 600IU/hari
  • 50-70 tahun 600IU/hari
  • >70 tahun 800IU/hari

Jadi, vitamin D merupakan vitamin yang sangat penting tidak hanya untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis, tapi juga berperan dalam pencegahan infeksi dan regulasi sistem imun. Lakukan tes vitamin D dan berikan suplementasi vitamin D untuk mencapai kadar vitamin D yang normal.

dr. Sandra Sinthya Langow SpPD-KR
Internist Konsultan Reumatologi
Siloam Hospital Lippo Karawaci
Tangerang Banten

http://Www.dokterrematikautoimun.com

Comments

comments

About Author

Leave A Reply